Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang mendirikan Shalat Subuh, maka dia berada dalam perlindungan Allah.Maka jangan sampai Allah menuntut kalian karena melanggar perlindungan-Nya.Karena siapa saja yang Allah tuntut atas pelanggaran perlindungan-Nya, pasti Allah akan mengejarnya sampai Allah menelungkupkan wajahnya di dalam neraka Jahannam.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab ash-Shahihnya.
Sabda beliau ‘alaihis shalatu wassalam: “Barang siapa yang mendirikan Shalat Subuh,” yaitu Shalat Fajar. “…maka dia dalam perlindungan Allah.”
Maksudnya, jika dia mendirikan Shalat Subuh sebagaimana yang diperintahkan Allah ‘Azza wa Jalla, yaitu kaum laki-laki mendirikannya secara berjamaah di Masjid dan kaum wanita mendirikan Shalat Subuh tepat pada waktunya (di rumah). Maka dia berada dalam perlindungan Allah.
Adapun makna “dalam perlindungan Allah,” yaitu dalam penjagaan, janji, dan jaminan Allah.
Hal ini karena Shalat Subuh tidak mungkin dijaga pelaksanaannya kecuali oleh orang yang tulus kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan orang yang kuat imannya. Karena dia bangkit dari tempat tidurnya dan meninggalkan istirahat, lalu dia bangun dan mendirikan shalat ini sebagaimana yang diperintahkan Allah ‘Azza wa Jalla.
Kalaulah bukan karena imannya yang kuat, niscaya dia tidak akan melakukannya. Orang Mukmin yang tulus kepada Allah ‘Azza wa Jalla ini yang menjawab panggilan azan. Lalu ia mendirikan Shalat Subuh sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dijanjikan untuk berada dalam janji, penjagaan, dan jaminan Allah. Dia berada dalam perlindungan Allah ‘Azza wa Jalla sepanjang harinya.
Oleh sebab itu, Nabi ‘alaihis shalatu wassalam bersabda: “Maka jangan sampai Allah menuntut kalian atas perlindungan-Nya.” Maksudnya, janganlah ada seorang pun yang berusaha mengganggu seorang Mukmin yang tulus kepada Allah ‘Azza wa Jalla ini, yang telah mendirikan Shalat Subuh sesuai dengan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Lalu Allah mengancam orang yang berusaha mengganggunya, Nabi bersabda: “Maka jangan sampai Allah menuntut kalian atas perlindungan-Nya, karena siapa saja yang Allah tuntut atas pelanggaran perlindungan-Nya…” yaitu siapa saja yang berusaha mengganggu Mukmin yang tulus ini pasti Allah akan mengejarnya, sampai Allah menelungkupkan wajahnya di dalam neraka Jahannam.”
Dalam hadits ini terdapat ancaman bagi orang yang ingin mengganggu seorang Mukmin yang tulus ini dengan menyakitinya. Dengan demikian, hendaklah seorang Muslim memberi perhatian besar pada Shalat Subuh ini, dan shalat yang lainnya.
Namun, Shalat Subuh ini adalah shalat yang paling berat, karena waktu pelaksanaannya setelah waktu tidur malam, sehingga seseorang harus bangun dari tidurnya dan meninggalkan istirahatnya, serta memenuhi panggilan Allah ‘Azza wa Jalla, lalu mendirikan Shalat Subuh sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini menjadi bukti kuatnya keimanannya.
Jika kamu mendapati dirimu selalu menjaga Shalat Subuh secara berjamaah di masjid setiap hari, maka itu adalah bukti kuatnya imanmu, dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla. Serta bukti bahwa kamu tulus kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan begitu, kamu berada dalam penjagaan, janji, dan jaminan Allah Ta’ala.
Selain itu, pada Shalat Subuh, para malaikat berkumpul, sebagaimana pada Shalat Ashar. Malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada Shalat Subuh dan Shalat Ashar. Karena setiap manusia disertai dua malaikat, untuk menjaganya, atas perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, di arah depan dan belakangnya. Ditambah dua malaikat yang mencatat amalannya, duduk di kanan dan kirinya.
Empat malaikat ini silih berganti tugas pada Shalat Subuh dan Shalat Ashar. Sebagaimana sabda Nabi ‘alaihis shalatu wassalam:
“Saling silih berganti menyertai kalian para malaikat di malam hari dan para malaikat di siang hari, lalu mereka berkumpul pada Shalat Subuh dan Shalat Ashar.
Lalu Allah bertanya kepada mereka–meskipun Allah lebih mengetahui daripada mereka: ‘Bagaimana kalian mendapati para hamba-Ku?’
Para malaikat itu menjawab: ‘Kami mendatangi mereka saat mereka sedang shalat, dan kami tinggalkan mereka saat mereka sedang shalat juga.’” (HR. Bukhari)
====
يَقُولُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمُ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَإِنَّهُ مَنْ يَطْلُبْهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ يُدْرِكْهُ حَتَّى يُكِبَّهُ عَلَى وَجْهِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
هَذَا الْحَدِيثُ أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ فِيْ صَحِيحِهِ
قَوْلُهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ يَعْنِي صَلَاةَ الْفَجْرِ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ
فَإِذَا صَلَّى صَلَاةَ الْفَجْرِ كَمَا أَمَرَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الرَّجُلُ يُصَلِّيْهَا مَعَ الْجَمَاعَةِ فِي الْمَسْجِدِ وَالْمَرْأَةُ تُصَلِّي صَلَاةَ الْفَجْرِ فِي وَقْتِهَا فَإِنَّهُ يَكُونُ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ
وَمَعْنَى فِي ذِمَّةِ اللَّهِ أَيْ فِي حِفْظِ اللَّهِ تَعَالَى وَعَهْدِهِ وَضَمَانِهِ
وَذَلِكَ لِأَنَّ صَلَاةَ الْفَجْرِ لَا يُحَافِظُ عَلَيْهَا إِلَّا مَنْ كَانَ صَادِقًا مَعَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَمَنْ كَانَ قَوِيَّ الْإِيمَانِ فَإِنَّهُ يَقُومُ مِنْ فِرَاشِ النَّوْمِ وَيَدَعُ الرَّاحَةَ وَيَنْهَضُ وَيُصَلِّي هَذِهِ الصَّلَاةَ كَمَا أَمَرَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
لَوْلَا أَنَّ عِنْدَهُ قُوَّةَ إِيْمَانٍ مَا فَعَلَ ذَلِكَ فَهَذَا الْمُؤْمِنُ الصَّادِقُ مَعَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ الَّذِي لَبَّى النِّدَاءَ وَصَلَّى صَلَاةَ الْفَجْرِ كَمَا أَمَرَهُ اللَّهُ سُبْحَانَهُ مَوْعُودٌ بِأَنْ يَكُونَ فِي عَهْدِ اللَّهِ وَحِفْظِهِ وَضَمَانِهِ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ طَوَالَ يَوْمِهِ
وَلِهَذَا قَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمُ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ يَعْنِي لَا أَحَدَ يَتَعَرَّضُ لِهَذَا الْمُؤمِنِ الصَّادِقِ مَعَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ الَّذِي صَلَّى صَلَاةَ الْفَجْرِ كَمَا أَمَرَهُ اللَّهُ سُبْحَانَهُ
ثُمَّ تَوَعَّدَ مَنْ تَعَرَّضَ لَهُ قَالَ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمُ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَإِنَّهُ مَنْ يَطْلُبْهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ يَعْنِي مَنْ يَتَعَرَّض لِهَذَا الْمُؤْمِنِ الصَّادِقِ مَعَ اللَّه يُدْرِكْهُ حَتَّى يُكِبَّهُ عَلَى وَجْهِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
فَفِيهِ التَّحْذِيرُ لِمَنْ تَعَرَّضَ لِلْمُؤْمِنِ الصَّادِقِ بِالْاِعْتِدَاءِ عَلَيْهِ وَعَلَى هَذَا فَيَنْبَغِي لِلْمُسْلِمِ أَنْ يَحْرِصَ عَلَى هَذِهِ الصَّلَاةِ وَعَلَى الصَّلَوَاتِ عُمُومًا
لَكِنَّ هَذِهِ الصَّلَاةَ هِيَ أَثْقَلُ الصَّلَوَاتِ لِكَوْنِهَا تَأْتِي بَعْدَ فَتْرَةِ النَّوْمِ فَيَقُومُ الْإِنْسَانُ مِنْ نَوْمِهِ وَيَدَعُ الرَّاحَةَ وَيُلَبِّي نِدَاءَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَيُصَلِّي صَلَاةَ الْفَجْرِ كَمَا أَمَرَهُ اللَّهُ سُبْحَانَهُ هَذَا يَدُلُّ عَلَى قُوَّةِ إِيمَانِهِ
إِذَا وَجَدْتَ مِنْ نَفْسِكَ أَنَّكَ تُحَافِظُ عَلَى صَلَاةِ الْفَجْرِ مَعَ الْجَمَاعَةِ فِي الْمَسْجِدِ كُلَّ يَوْمٍ فَهَذَا دَلِيلٌ عَلَى قُوَّةِ إِيْمَانِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَعَلَى أَنَّكَ صَادِقٌ مَعَ اللَّهِ سُبْحَانَهُ وَتَكُونُ فِي حِفْظِ اللَّهِ تَعَالَى وَعَهْدِهِ وَضَمَانِهِ
ثُمَّ إِنَّ صَلَاةَ الْفَجْرِ تَجْتَمِعُ فِيهَا الْمَلَائِكَةُ هِيَ وَصَلَاةُ الْعَصْرِ مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَمَلَائِكَةُ النَّهَارِ فَإِنَّ كُلَّ إِنْسَانٍ وُكِّلَ بِهِ مَلَكَانِ يَحْفَظَانِهِ بِأَمْرِ اللَّهِ سُبْحَانَهُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ وَمَلَكَانِ يَكْتُبَانِ أَعْمَالَهُ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ
فَهَؤُلَاءِ أَرْبَعَةٌ يَتَعَاقَبُوَن فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الْعَصْرِ كَمَا قَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ
يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلَائِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلَائِكَةٌ بِالنَّهَارِ فَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ الصُّبْحِ وَصَلَاةِ الْعَصْرِ
فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ وَجَدْتُمْ عِبَادِيْ؟
فَيَقُولُونَ أَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَتَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ